Teknik Membaca Al-Qur'an


Al-Qur'an adalah mu'jizat yang diturunkan oleh Allah Subhanahuwata'ala kepada Nabiyullah Muhammad Sallallaahu 'alaihi wasallam. Kenapa dikatakan mu'jizat ? Karena ada kekuatan-kekuatan atau keajaiban-keajaiban khusus yang akan didapat oleh mereka yang membaca kitab suci ini; asalkan saja mereka yang membacanya memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah didalam sunnahnya. Yang jelas, mereka yang akan mendapatkan mu'jizat yang terkandung didalam ayat-ayat Al-Qur'an tersebut adalah mereka yang;
  • beragama Islam.
  • menjalankan semua yang disuruh dan digariskan oleh Allah dan Nabi Muhammad Sallallaahu 'alaihi wasallam dan meninggalkan semua yang dilarangnya.
  • dan satu yang terpenting adalah mereka yang ingin mendapatkan mu'jizat kitab suci ini haruslah orang-orang yang selalu mengisi perutnya dengan makanan dan minuman yang halal, dan tidak pula termasuk orang-orang yang zalim; karena untuk orang yang zalim yang mencoba-coba untuk mendapatkan berkah dari Kitabullah tersebut, justru akan mendapatkan yang sebaliknya; dia bukannya berlaba malah akan rugi -- dia bukannya tenang malah akan gelisah -- dia bukannya mendapat keberuntungan malah sial.    
    Banyak buku-buku yang dijual dipasar atau toko buku yang mengupas khasiat-khasiat ayat suci Al-Qur'an, cukup banyak peminatnya dan membeli buku tersebut; namun belakangan timbul masalah dari mereka, kenapa mereka tidak mendapatkan keajaiban atau khasiat seperti yang dijanjikan oleh buku tersebut. Apakah penulis buku tersebut bohong ? Tentu saja tidak, mereka menulis berdasarkan khasiat Al-Qur'an yang disabdakan oleh Nabiyullah Salallaahu 'alaihi wasallam; hikmah-hikmah yang diterima oleh para sahabat Nabi, para imam, dan para waliyullah yang telah lebih dahulu mengamalkannya; dan satu hal lagi adalah tentu saja berdasarkan pengalaman mereka sendiri yang telah pernah atau selalu mengamalkan ayat-ayat / surat / juz yang mereka tlis dalam sejumlah kondisi yang mereka hadapi didalam hidup mereka. Dan sekali lagi, jika hal ini terjadi, cobalah introkpeksi diri kedalam ketiga kategori yang saya paparkan diatas.

      Ada tiga cara yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'anulkarim, yaitu dengan cara:
  • membaca secara lisan (dijaharkan).
  • membaca dengan hati.
  • mendengarkan.
       Ketiga cara pendekatan diri kepada Al-Qur'an diatas memberikan sensasi tersendiri kepada pecinta Al-Qur'an. Yang jelas,keadaan pecinta yang muncul dari ketiga cara pendekatan diatas tentu juga berbeda.
  • Mereka yang membaca Al-Qur'an secara lisan selain memberikan kebaikan buat dirinya sendiri, juga akan memberikan rahmat kepada orang-orang bahkan semua makhluk yang mendengar bacaannya secara sadar.
  • Mereka yang membaca Al-Qur'an dengan / didalam hati saja, juga akan mendapatkan berkah dari ayat-ayat yang dibacanya, dan juga akan memberikan rahmat kepada orang-orang dan semua makhluk yang ada disekitarnya - tapi tanpa mereka sadari.
  • Mereka yang suka mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur'an juga akan mendapatkan berkah yang sama halnya dengan mereka yang membacanya secara lisan atau didalam hati. Yang harus diingat adalah, sebaik-baik bacaan yang kita dengar adalah apabila kita mendengarkannya dengan sistim juz dan surat. Karena juz-juz yang ada didalam Al-Qur'an tersebut mewakili kepribadian tiap makhluk yang ada dialam raya ini; baik manusia, malaikat, jin (termasuk didalamnya qarin manusia dan jin, iblis dan syaitan), binatang, tumbuhan, dan yang lainnya. Artinya adalah, semua makhluk Allah yang hidup dimuka bumi ini kepribadiannya terkelompok kepada 30 - sebanyak juz yang ada didalam Al-Qur'an; tidak peduli mereka adalah manusia/makhluk yang  baik-baik ataupun yang jahat; baik yang muslim maupun yang kafir; baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Sementara surat-surat yang ada didalam Al-Qur'anulkarim merupakan representasi dari komponen kehidupan yang ada disekitar kita, seperti kekayaan dan  kemiskinan, kebahagiaan dan kesedihan, cuaca, bumi, tanah, air, udara, dan lain sebagainya; dalam beberapa kondisi mirip seperti teori yin-yang dalam ilmu fengshui dan hongshui.
   Satu hal yang kembali perlu digariskan adalah, mereka yang zalim tidak akan pernah mendapatkan rahmat atau merasakan berkah dari ayat-ayat suci Al-Qur'an. Satu bukti yang sangat jelas adalah, jin yang menyusup kedalam tubuh seorang korbannya sehingga mereka berada dalam kondisi kesurupan, akan kesakitan - bahkan bisa mati apabila kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an tertentu. Dan sebaik-baik pahala yang akan diperoleh oleh seorang hamba adalah apabila dia membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an tersebut didalam sholatnya - baik sholat wajib maupun sunat.

         Ada tiga cara (teknik) yang bisa dilakukan bila kita ingin mendapatkan berkah Al-Qur'an ini:
1. Membaca ayat-ayatnya per-ayat, asalkan kita hanya membaca ayat-ayat yang muhkamat (yang memiliki arti yang jelas), janganlah mewiridkan ayat-ayat Al-Qur'an yang mutasyabihat (yang artinya samar-samar).
2. Bacalah Al-Qur'an tersebut per-ruku' (didalam tiap halaman Al-Qur'an ditandai dengan huruf 'ain). Ini lebih baik dari membaca Al-Qur'an per-ayat atau per-halaman. Ini alasannya dilarang kita membaca ayat-ayat yang mutasyabihat, karena ayat-ayatnya tidak berdiri sendiri; tergantung kepada ayat-ayat yang tertulis sebelum dan sesudahnya. Diperbolehkan kita membaca ayat-ayat yang muhkamat dan ruku'-ruku' yang ada dalam setiap surat sesering mungkin, karena semakin sering kita membacanya - semakin peka kita terhadap sensasi atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bacaan ayat tersebut.
3. Bacalah Al-Qur'an tersebut per-juz atau per-surat, inilah cara membaca Al-Qur'an yang paling baik. Karena kita bisa memperoleh berkah dari tiap juz ataupun surat secara utuh; semakin kita membaca juz-juz atau surat-surat yang terdapat didalam Al-Qur'anulkarim ini, semakin kita merasakan apa yang ada dibalik isi Juz atau surat tersebut.
           
      Ada beberapa langkah yang harus dilalui apabila kita ingin mendapatkan hikmah dari Ayat-ayat Al-Qur'an yang kita baca:
  • Bacalah ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam keadaan berwudhu'.
  • Menghadap kekiblat.
  • Awalilah bacaan kita dengan membaca Ta'awudz (A'uuzubillaahi minasyaithoo nirrajiim).
  • Baca Surah Al-fatihah.
  • Baru baca ayat / surat / juz yang akan ingin kita wiridkan - dengan catatan: bacalah basmalah hanya pada bacaan awal Surah (kecuali awal surah At-Taubah atau Al-Baraah; yang tidak diawali dengan basmalah, jangan membaca Basmalah; karena surah ini ditujukan buat orang-orang munafik/fasik - tidak ada kasih sayang Allah buat orang-orang tersebut). Lebih jelasnya, jika kita membaca Al-Qur'an secara keseluruhan, Basmallah hanya dibaca diawal 113 surah; sementara, apabila kita membaca ayat-ayat yang terdapat sesudah ayat pertama, langsung saja ke-ayat yang dimaksud sesudah membaca surah Al-Fatihah.
  • Tutup bacaan kita dengan "Shadaqallaahul 'azhiim".
  • Baca Hamdallah.
  • Baca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Berdo'alah. Apakah itu berdo'a dengan cara biasa, atau diiringi dengan Asmaul Husna.
  • Tutup lagi do'a dengan shalawat.
  • Baca Hamdallah.
  • Amien Ya Robbal 'Aalamiin...! 
    Membaca Al-Qur'an akan memberikan rahmat kepada orang yang membaca dan mendengarkannya; tidak peduli mereka mengetahui artinya atau tidak. Walaupun, adalah lebih baik apabila kita mengetahui arti ayat-ayat yang kita baca, namun apabila kita sudah berusaha untuk membaca kitab yang agung ini dengan cara yang saya paparkan diatas, semua itu sudah merupakan langkah maju bagi kita sebagai seorang muslim yang mencintai Al-Qur'an. Semoga Allah akan selalu memberikan hikmah yang berlimpah kepada hambanya yang selalu mewiridkan membaca firman-firman-Nya.